Matahari siang itu sudah berada di titik puncaknya, entah berapa lama Rey tertidur pulas saat terbangun dan matanya menatap sosok perempuan di kamar itu lagi ganti pakaian, dia kaget bukan kepalang
“Umi…..???” Sapa Rey tak percaya
“Abi udah bangun, maaf umi ganggu tidur abi...!!!” Jawab Hani sambil mengibaskan rambut hitam sepundaknya yang tebal ke belakang
" Kok umi ganti pakaian di sini" Tanya Rey tak percaya dengan apa yang dia lihat
Sosok tubuh molek yang indah terpampang jelas di matanya depan
"Trus mau ganti di mana ayo...??? Sedangkan lemari pakaian umi di sini" Katanya sambil tersenyum dan Hani pun duduk di tepi hamparan besi kunonya
"Maaf ya bi, di sini gak ada spring bad yang ada hanya kasur biasa" Katanya sambil memegang tangan Rey
"Mi biasa aja kali..., di kampung pun abi tidur di kasur kapuk juga kok dan gak pakai kasur lagi" Jawab Rey sambil menatap pujaan hatinya yang belum memakai baju hanya mengenakan bra dan CD berwar krem saja
"Umi kok blum pakai baju..???" Tanya Rey
"Ya bi ntar lagi pengen ngobrol sama abi..." Jawabnya
"Apa umi gak malu abi liatin terus" Kata Rey
"Ngapain malu bi, kan udah jadi milik abi" Jawabnya lagi sambi berbaring di samping Rey
“Bi… Umi sekarang senang dan takut banget” Kata Hani
“Maksudnya gimana mi..???” Tanya Rey sambil mendekap Hani ke dalam pelukannya
"Ya umi tau abi di rebutan para agent agent janda di team abi maupun team lainnya" Jawab Hani sambil meletakan kepalanya ke dada Rey
"Hahaha... Rebutan kan gak jadi milik mi mereka...." Jawab Rey enteng sambil mengecup kepala Hani
"Tapi umi takut abi nanti akan dikembalikan ke mereka" Rajuk Hani
"Gak lah sayang" kata Rey singkat, mata mereka saling pandang, entah kenapa seperti ada magnet yang saling tarik menarik wajah mereka makin lama makin dekat bahkan hembusan napas keduanyapun beradu di wajah mereka masing-masing
Bibir Hani yang indah sedikit terbuka seakan mempersilahkan bibir Rey untuk mendaratkan ciumannya, tak lama bibir mereka berdua pun salin kecup satu sama lain, pelukan mereka semakin erat seakan tidak mau terlepas lagi, ciuman yang semula hanya kecupan kini berubah menjadi lumatan lumatan yang mengundang birahi, nafas Hani semakin kencang degup jantungnya semakin cepat, ciuman Rey mulai menuruni leher ciuman Hani dan akhirnya menyentuh punggung Hani kini mulai mengelus ngelus bukit kembar yang montok di
"Ohhh.... Abiii... Bi..." Desah Hani
"Abi buka ya... "Pinta Rey
" Buka aja abi.... Itu udah milik abi... "Ucapnya sambil mengangkat sedikit punggung untuk memudahkan Rey melepas kaitan bra yang di pakainya
"Hmmm... Indah sekali mi.... " Puji Rey sambil meremas halus payudara Hani yang berukuran 36D
"Abi suka gak...???" Tanya Hani
“Banget sayang…” Jawab Rey dan langsung mengecup ujung puting yang besar berwarna kecoklatan itu
"Hhhhh....bi.... Gggeeelliiii sayang.." Desah Hani
"Enak banget tetek umi.." Puji Rey lagi
“Tapi umi malu loh bi… Karna terlalu gede gini..” Kata Hani
Rey jadi tertawa kecil mendengarkannya, dan dia lanjut kembali kecupan itu beberapa kali dan akhirnya puting itu dia hisap dan dia memainkan dengan ujung lidahnya
Selagi mereka asik menikmati nafsu masing-masing terdengar alunan adzan dari masjid kampung
"Mi... Udah ya... Abi gak mau kita melakukan itu sebelum halal" Kata Rey
"Abi gak mau air yang akan Abi minum di keruhi dulu.." Tambahnya
"Walau kita sering hayalkan saat di VC, tapi untuk yang sebenarnya abi gak berani kalau blum halal sayang" Sambungnya lagi
"Hmmm.. Abi... Abi asli" Tanya Hani
Rey menjawab dengan kecupan mesra di bibir wanitanya itu
“Katanya semalam waktu di bis mau ini” kata Hani menggoda
" Iya... Siapa sih yang gak mau..??? " Jawabnya
“Trus sekarang kok abi tolak” Tanya Hani lagi
“Ya… Nanti sayang” jawab Rey sambil beringsut duduk
"Umi pakai baju gih abi mau mandi dulu" Kata Rey
“Ya abi, bentar umi siapkan handuknya” kata Hani lagi
"Mang ibu gak ada kok umi berani masuk ke sini" tanya Rey
" Ada kok tadi umi cerita cerita dengan ibu di blakang dan dia suruh tenok abi apa udah bangun atau belum begitu bi " Terang Hani
Hani lagi mengenakan baju tiba-tiba Hp Rey berbunyi
"Tut... Tut... "
Rey berdiri dan meraih hp nya yang terletak di dekat colokan karn sengaja iya cas
"Ya Assalamualaikum.. Halo.."
Sahur Rey saat mengangkat telponnya
"Selamat siang Pak Rey Waalaikum Salam" Jawab suara wanita di seberang sana
"Ya ada apa bu Mia ada yang perlu saya bantu" Jawab Rey sedikit berwibawa
Mendengar nama itu Hani langsung keluar kamar, karan tidak ingin mendengar percakapan mereka karna Hani tau bu Mia ini salah seorang leader di tim Rey yang sudah jadi rahasia umum kalau dia sangat menginginkan Rey, Mia ini juga seorang single parent tapi dia adalah sosok wanita tangguh dari seorang TKW di Singapura kini berubah menjadi Financial Consultan berkat bimbingan Rey dari awal dia bergabung di tim Elegant milik Rey
“Pak apa benar bapak mau ke surabaya” Tanya Mia
"Kalau benar ke jogja dulu ya saya tunggu pak" Sambungnya bersemangat
“Baru sampai kemarin malam, knapa ya” Tanya Rey
"Lah kok gak ngabari dulu sih pak" Dengernya
"Masak gak ngabari, padahal di grup WA dan fb udah pada ribut semua orang" Jawab Rey
"Iya Mia baca sih, tapi tak kira itu becandaan doang" Sahut Mia dengan manja
"Udah deh ada apa Mia" Tanya Rey
"Kalau gak sibuk ntar malam telpon ya... Kangen" Katanya lagi
"Hmmm... Ya udah lihat nanti ya"jawab Rey
" Ok leaderku tersayang... Muuaachhh... Kangen mendesah bareng sayang" Katanya menutup telponnya
"Hmmmm...." Rey menghela nafas berat dan melemparkan pemandangan ke sawah yang ada di samping rumah Hani
"Bi...." Tiba tiba Hani masuk lagi
"Ya sayang" Jawab Rey dengan senyuman penuh cinta
"Ayo makan dulu, udah di siapin ibu tuh" Kata Hani tak seperti biasanya, Rey paham akan perubahan raut wajah kekasihnya itu tapi dia biarkan dulu
Makamnya saat mereka duduk di teras rumah sambil menungguin anak laki laki Hani pulang mengaji mereka ngobrol sepert biasanya
"Bi.. Boleh umi bicara" Tanya Hani di tengah tengah percakapan mereka
"Silahkan mi" Jawab Rey
"Mia bi... " Ucap Hani
“Ya kenapa Mia..” Tanya Rey mencari tau
"Umi takut dia akan marah ke umi"
"Marah kenapa" Balas Rey
"Ya kan semua tau kalau abi ada hubungan sama Mia"
"Hubungan...??? Hubungan up line dan downline kali" Jawab Rey
"Umi tau abi juga sering CS atau telpon sama beberapa orang" Kata Hani
Bagai di sambar petir di senja hari wajah Rey langsung berubah merah, dadanya bergemuruh tapi ini kenyataan
“Mi abi udah pernah cerita di telpon saat awal awal kita mengikat janji kan???” Jelas Rey
" Ya umi paham bi.. Tapi... "
"Tapi apa"kata Rey
"Umi takut di bilang mengambil kekasih orang" Jawab Hani dengan menundukan kepala dia gak mau kehilangan laki laki yang telah membuka pintu hatinya setelah berpisah dari suaminya 7 tahun silam, dan juga pria ini lah yang telah mengubah pandangan hidupnya tentang dunia bisnis
"Udah umi gak usah memikirkan macam macam semua akan berakhir kok dan abi dengan mereka tidak ada komitmen" Jawab Rey dan langsung meraih tangan kekasihnya itu
"Percaya lah... Jauh jauh abu datang ke sini bukan untuk main main tapi untuk masa depan kita dan anak anak umi"terang Rey
"Bi... Makasih ya.. Telah sayang sama umi dan anak anak umi" Jawab Hani dengan senyum dan sebutir air mata Haru jatuh ke pipinya
“Udah ah mi… Tuh Reva pulang ajak masuk dan sekalian abi minta tambah kopinya” Pintanya
"Ya bi..." Jawab Hani sambil mencium pipi Rey
" Eits main nyolonong aja "kata Rey sambil menampar pantat Hani yang bulat padat berisi walaupun udah punya anak dua tapi bodynya bikin mata lelaki tak mau beralih dari pinggul dan pantat indah itu
" Ini bi kopinya... O iya kata ibu pak RT minta copyan ktp abi"
"Hmm.. Mang ibu udah ke pak RT mi...???"
"Udah tadi sore katanya bi"
"Kalau gitu besok temenin abu ya ke tempat foto copy..."
" Ya deh bi sekalian jalan ya... Abi kan blom lihat lihat kota jember atau pantainya " Kata Hani bersemangat
"Hmmm... Kalau mantai bagus bareng anak sakit sore aja mi"
"Gitu ya bi..."
"Wah lagi ngomong apa ini..???" Kata ibu tiba-tiba muncul dari pintu
"Gimana rasanya di desa Rey" Tanya wanita paruh baya itu, ibunya Hani memang lancar berbahasa Indonesia dan Arab karna dia sejak usia Hani dua tahun sampai usia delapan belas belas merantau sebagai TKW ke Arab Saudi dan dia salah satu wanita yang di hormati di kampung ini
"Hmmm... Nyaman di sini bu" Jawab Rey
"Ah yang bener "
"Beneran bu" Jawab Rey mempertegas lagi
"Apalagi ada ini bu.. Anak ibu ini" Sambung Rey
"Hmmm... Hani besok bawa Rey ke pak de" Kata ibunya
"Baik bu.. " Jawab Hani
Malam semakin larut tapi terungkap insan itu masih asik ngobrol saja
"Bi ayo kita istirahat" Kata Hani
"Ayo abi juga masih capek kayaknya" Jawab Rey langsung bediri dan diikuti Hani yang duluan masuk ke dalam rumah
“Kok udah sepi mi, di kepala ibu dan Reva..???” Tanya Rey
“Oh mereka pasti sudah tidur di kamar blakang” Kata Hani
“Ya udah abi istirahat sana” Kata Hani lagi
"Iya sayang selamat malam ya" Kata Rey sambil mengecup kening Hani
Setelah Rey masuk kamar dia langsung berbaring sambil lihat lihat Hp banyak sekali pesan masuk yang blum terbaca
Selagi asik membalas chat di hp tiba tiba Hani masuk ke kamar
"Bi umi mau di sinj" Katanya
"Apa mi..., ntar ketahuan ibu gimana... Gak enak loh..!! " Jawab Rey
"Gak apa apa kok bi..." Katanya lagi dan langsung dia peluk Rey yang lagi lay, terasa saja kalau Hani sudah tidak memakai bra lagi
"Knapa sayang...???" Tanya Rey
“Umi pengen bi kayak kita di hp..” Jawabnya manja
“Umi yakin begitu…” Tanya Rey
Tanpa menjawab Hani langsung menyosor bibir Rey dengan lumatan penuh nafsu, awalnya Rey yang agak pasif lama kelamaan terhanyut dengan lumatan bibir Hani lidah mereka saling lilit dan saling patut
"Hhhh.... Bi... Ssshhhh...!!!" Hani mulai mendesah, yang bikin Rey makin bernafsu mendengar desahan dari suara lembut Hani
" Bi... Ohhh.... Ssst... Kemarin kemarin kitaa...hanya membayangkan aja sekarang...ahhh..nikmati tubuh umiii...sssaayyang..!!!" Katanya makin menggeliat saat lidah Rey menyapu leher dan tengkuknya
“Mi... Abi buka ya....??? " Pinta Rey sambil mengelus bukit kembar yang masih tersembunyi di balik daster Hani
“Buka sayang…..Ini milik abi… Semua… Ahhhh….!!!” Jawab Hani lirih mendesah
Langsung secara perlahan di tarik Rey daster longgar itu ke atas, sedangkan ciuman menjalari seluruh lekuk tubuh montok Hani, mulai dari kaki naik ke betis dan terus bermain di paha semok Hani yang putih mulus bersih
"Sssshhhh.. Abiii....ggggerlliii...!!!!" Desah Hani sambil matanya merem melek dan kepalanya menggeleng kiri dan kanan sedangkan tangannya mencengkram sprey tempat tidur
"Bibir... Aaabbbiiii... Nnaakkhall... Aaawww...!!! " Jerit dia lirih
"Hhh.... Umi suka kan....!!!" Jawab Rey berhenti sejenak dan meremas bokong Hani yang padat berisi
Kini lidah pria itu bermain di puser perempuan janda kembang di desanya itu sedangkan jari jarinya mulai memainkan puting susu yang besar kecoklatan kontras dengan kulit si pemilik payudara berukuran 36D itu
Bibir itu terus bergerak naik ke atas dan kini mulai menaiki bukit kenyal itu, sedangkan yang satu lagi tak dibiarkan begitu saja tangan Rey mulai dari rabaan dan kini mulai berubah jadi remasan dan putingnya di plintir plintir membuat Hani makin mendesah
"Ahhhh..... Bbiiii.... Ini yang sering kita lakukan jarak jauh kini jadi kenyataan.... Aahhhh... Sssshhhh.....!!!!!" desahnya
Di remasnya rambut Rey dan dia tekan lagi biar makin terbenam dalam daging kenyal milik dia yang masih padat berisi di usianya yang sudah b
kepala tiga saat ini, jarak usia mereka berkisar 9 tahun tapi wajah Hani masih kayak wanita berusia 29 tahun
"Mi.... Abi gak mau lanjutin lebih jauh lagi karna sumpah abi gak mau melakukan sebelum halal" Kata Rey tiba tiba
"Tapi bi.... " Jawab Hani penuh harap
"Biar abi puasin umi tanpa yang satu itu ya....!!!" Jawab Rey ngasih pilihan, karna gak mau melihat wanita pujaannya itu kecewa, dan tanpa ragu Rey langsung menciumi seluruh tubuh Hani, dia mengelinjang dan mendesah
"Ohhh.... Biiii.... Ssshhh" Desah Hani lirih, apalagi saat paha bagian dalam Hani di jilat pakai ujung lidahnya, dan Hani dengan sedikit membuka pahanya seolah memberi jalan kepada Rey untuk melancarkan serangannya ke gundukan kecil yang tebal dan tanpa di tumbuhi bulu sedikitpun tanda sering di rawat
86Please respect copyright.PENANAtSmX5yHrpM
Tak terasa suara adzan subuh sudah menggema di langit desa di jawa timur itu, sepasang kekasih yang menikmati kebersamaan itu bangkit dari tidurnya
“Mi udah subuh…” Kata Rey dengan lembut membangunkan istrinya
"Hooohhh.... Ya... Bi.." Jawab Hani sambil menggeliat dan memeluk Rey lagi
"Ayo bangun... Nanti ketahuan ibu kalau umi tidur di sini." Kata Rey lagi
"Gak apa apa bi..." Jawab Hani santai dan mempererat pelukannya
"Ibu tau kok bi saat umi masuk kamar semalam... "Tambahnya lagi
Saat mereka sarapan pagi tiba tiba ibu muncul
"Hani... Tadi ibu udah ke pak de sam" Terang ibunya
"Kata beliau kamis ini bagus untuk kalian nikah secara agama aja dulu" Jelas ibunya lagi
“Hmmm… Gitu ya bu..” Jawab Hani
“Gimana bi..???” Tanya beralih ke calon suami itu
"Lebih cepat lebih bagus" Jawab Rey tegas
"Kalau begitu nanti ibu kasih tau saudara dekat aja" Kata ibu lagi
" Hmm.. Kan tinggal dua hari lagi kita harus belanja sekarang dong " Kata Hani lagi
"O iya coba bikin anggarannya mi ntar kasih ke abi OK..." Kata Rey dan pamit mau ke kamar untuk mengabari orang tua di kampungnya
Sepulang nemenin Hani belanja Rey langsung buka Hp nya dan bikin notifikasi di grup medsosnya
Setelah dikirim tak henti-hentinya notifikasi masuk mengucapkan selamat dan mendoakan
Kamis pagi itu ada mobil pick up yang membawa papan selamat dengan karangan buka di jejer ciuman di jalan depan rumah Hani
Mulai dari perusahaan Insurance mereka sekarang dan perusahaan lama Rey, agency team yang Rey pimpin dulu sampai team yang sekarang bernama Elegant team
Terpampang kata selamat menempuh hidup baru untuk bpk H REYNALDI Ssn Rfp dan Ibu HANIFA
Dan tertera lah nama nama pengirim mulai dari kolega sampai ke sahabat sahabat Rey dan yang mengejutkan warga ada satu papan dari artis nasional yang berasal dari daerah itu
“Loh bi kok banyak karangan bunga gitu… “Tanya Hani Heran
"Ya abi gak tau... Mi, itu kan mereka yang ngirim bukan abi yang minta.." Jawab rey
Dari bisik bisik jadi heboh lah warga kampung itu
Ternyata suami Hani ini lho
Dan banyak ternyata ternyata lainnya, yang awalnya memandang ragu dengan gaya Rey yang seadanya, ditambah lagi sorenya sebuah mobil Build Up keluaran 2009 berjenis jeep memasuki pekarangan rumah Hani
“Hani… Hani… Panggil mas mu itu siapa yang datang” kata Ibu Hani tergopoh gopoh
"Biii.... Ada tamu dari jakarta" Teriak Hani
"Mana... Oooo.. Itu si deni" kata Rey santai aja
" Assalamualaikum.. Ada pak Reynya mba..??? " Tanya laki laki yang turun dari mobil
"Hmmm... Mas siapa biar aku panggilkan.." Jawab Hani
"Masuk den" Teriak Rey dari dalam
"Lu.. Kok lambat" Tambahnya lagi
"Iya bang tadi kan mampir cek mobil dulu di surabaya" Jawab deni
"Lu mau ngopi dulu apa langsung istirahat di hotel" Tanya Rey
“Memang udah abang pesenin hotel” Tanya deni
"Bukan gua yang pesen tapi kantor cabang... " Jawab Rey
“Silahkan mas kopinya..” Hani mempersilahkan
"Mas ini jauh jauh dari jakarta untuk menghadiri pernikahan kami ya..?? " Tanya Hani polos
"Ooo... Anu.. Mba..." Jawab Deni gugup karna di pelototin Rey
"Iya ini deni abi minta buat jadi saksi bareng pak olan" Potong Rey
"Iya mba itu sekalian ngantar mobil pak Rey... "Jelasnya lagi
Semakin bikin Hani bingung
Rey tampak kesel karna dia pengen itu jadi kejutan besok aja, tapi udah ketahuan duluan
“Abi gak terus terang ya…” Rajuk Hani
“Nanti abi cerita ya…” Kata Rey menenangkan
Di luar banyak tetangga yang pengen tau segala hal tentang siapa sebenarnya calon suami Hani si janda anak dua itu
Setelah tau siapa Rey sebenarnya dan apa yang ada serta segala macam usahanya Hani tambah takut dan cemas
"Bi... Umi takut" Kata Hani pelan
Saat mereka duduk sehabis makan malam
Di sana ada ibu dan beberapa kerabat yang ikut membantu mempersiapkan acara besok
"Takut kenapa...???" Tanya Rey
"Iya nak Rey apa anak ibu pantas jadi istri orang seperti Rey..." Jelas ibunya
"Loh loh ini ada apa sih..." Kata Rey
"Saya ini orang biasa bu, cuma mantan pengamen yang sedikit di kasih keberuntungan saja oleh Allah" Kata Rey
"Dan saya cinta dan sayang sama anak ibu dan cucu ibu" Tambah Rey lagi
Setelah menjelaskan panjang lebar baru keluarga Hani faham semua dan besoknya pun acara sakral pernikahan mereka mengadakan penandatanganan mungkin yang di hadiri kerabat dekat dan beberapa tetangga saja, serta di Saksikan oleh deni dan olan
86Please respect copyright.PENANARSaRrXdrXc
86Please respect copyright.PENANArXm0utbFtu
86Please respect copyright.PENANAuEwzWb16hw
86Please respect copyright.PENANADCZbIFVivL
86Please respect copyright.PENANAh1siFrucrO
86Please respect copyright.PENANAmrSVZG9jAQ
86Please respect copyright.PENANAz86COGfzbr
86Please respect copyright.PENANAkrWBm3NNUd
86Please respect copyright.PENANAz9JmYo4RMT
86Please respect copyright.PENANAb9asJnxbAl
86Please respect copyright.PENANAPobwrCgSCF
86Please respect copyright.PENANAQxUAXrZKpW
86Please respect copyright.PENANAU3eWIxQQvz
86Please respect copyright.PENANAOLQmojlCEg
86Please respect copyright.PENANARWIAbQ5o8K
86Please respect copyright.PENANAWmlXv6wqsJ
86Please respect copyright.PENANAi0OlZ6yFEB
86Please respect copyright.PENANAIlJB05mQHV
86Please respect copyright.PENANA3cRreqB8ln
86Please respect copyright.PENANAP2QWyuxa9E
86Please respect copyright.PENANAjQ4LTHjt7I
86Please respect copyright.PENANAkk23sEPqPq
"
ns216.73.216.82da2