Berdiam diri dengan ditemani dentingan jam dinding menjadi salah satu rutinitas harian Mita. Tak hanya cukup dengan waktu 1 jam, dia melakukan hal tersebut terkadang sampai 3 jam lamanya. Bahkan, orangtuanya sering memarahi kebiasaan buruknya itu, sebab hal itu benar-benar membuang waktu. Namun, apa daya dia tidak bisa menghilangkan kebiasaan tersebut. Biarpun menurut sebagian orang, tidak berfaedah sama sekali. Ia akan terus melakukan kegiatan tersebut, karena dengan hal itu dia bisa berandai-andai menjadi pendamping Zarky di kemudian hari tanpa adanya gangguan Ara.
659Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdYpEj4Ppao
"Ta ... aku mau minta pendapat kamu dong," seruan seseorang menganggu daya imajinasi Mita.
659Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6VNe6RLFt9
"Ganggu mulu ih Ra. Aku kan udah wanti-wanti jam segini tuh, jangan ada yang ganggu aku."
659Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVrlSMe3G3O
"Sorry ya. Tapi, aku gak tahan pengin nanyain pendapat kamu."
659Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0WQbCKZZFI
"Emang apain sih? Kayak urgent gitu, sampai ganggu orang lain."
659Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ15JffEwrh1
"Jadi gini, Zarky kan ulang tahun minggu depan kira-kira aku kasih apa ya ke dia?"
659Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgS2WtJnowW
"Lah gitu aja kok bingung, kasih aja dia jersey klub sepak bola kesayangannya tapi yang ori ya," ucap Mita dengan senyuman yang lebar.
659Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡg57VfoIwjh
"Klub bola kesukaannya apa sih, aku lupa. Biasanya kan dia nonton bola sama kamu Ta, aku kan gak terlalu suka sama bola."
659Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTqaBWZIOg4
"Nanti aku kirimin deh, nama klub kesukaan dia lewat chat. Kalau aku kasih tahu sekarang, bisa-bisa kamu lupa lagi Ra."
659Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡw9BBN1QZYo
"Thank yo very much, Ta sahabatku yang paling pengertian walau garang. Lanjutin lagi gih melamunnya, aku pulang dulu ya. Sorry udah ganggu" Ara memegang lengan Mita, berusaha untuk mengembalikan mood Mita yang terlihat memburuk.
659Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbTmKMAV97Z
"Di sini aja lah, dirumahmu juga gak ada siapa-siapa."
659Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2PpyP3nxYV
"Tadi aku diajak Zarky ke toko buku," timpal Ara dengan nada rendahnya.
659Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxfmgcrx209
"Dia kok gak ngajak aku juga sih, ngeselin tuh orang."
659Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCOeTz2L48V
"Kamu kan gak terlalu suka buku, jadi dia gak ngajak kamu."
659Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡABFybjcxJT
"Oh gitu, ya udah deh. Hati- hati ya di jalannya, aku mau berimajinasi lagi deh," balas Mita sambil tersenyum dan mulai merebahkan diri di kasur.
659Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhw5fa8yhQX
"Dasar," gumam Ara sambil menggelengkan kepala dengan bibir melengkung.
659Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡax3WWPFBH8
Ia pun meninggalkan ruangan tersebut dengan langkah yang riang, diiringi tatapan licik dari arah belakang punggungnya.
659Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5B1a4L1ldK
"Dasar bodoh, dari dulu aku kan gak suka sama kamu Ra. Tapi kamu masih saja anggap aku teman bahkan, mungkin sahabat. Eh aku harus kirimin nama klub kesayangan Zarky, rival klubnya aja ah aku kirimannya. Biar Zarky gak suka kado dari Ara," ucap batin Mita.
659Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡL95Q6Ad7Tc
***
659Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwLLWkLovf6
Kotak berwarna biru menjadi fokus Zarky untuk saat ini, dia begitu semangat membuka kado tersebut tentunya gara-gara orang yang memberinya. Lain hal lagi dengan kotak berwarna abu yang terabaikan dari tadi, membuat sang empu bermuram durjana.
659Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkqvBTVuv4n
"Wah kamu kasih aku apa sih, Ra? Bungkusannya kuat banget nih, susah aku bukanya," canda Zarky sambil tertawa ringan.
659Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ04QQcB4tKm
"Ada- ada aja kamu, Zar."
659Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKufFojbdbS
"Buka dulu aja yang ini, Zar."
659Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUhOGqtnaO1
Timpal Ara dan Mita dengan nada yang berbanding terbalik. Ara dengan nada imutnya dan satu orang lagi dengan nada juteknya. Tapi, timpalan-timpalan itu tidak dihiraukan oleh Zarky dia malah terus berusaha membuka kado tersebut. Hingga akhirnya, terpampang kaos yang mmebuat raut wajah Zarky murung seketika.
659Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkajL0oAnEk
"Gimana kamu sukakan?" tanya Ara dengan nada yang riang.
659Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeFgw9wTwMQ
"Hm... suka," balas Zarky dengan senyum terpaksanya.
659Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUkLpgpUAgw
Ara yang memang kurang peka terhadap ekspersi orang pun, mempercayai ucapan Zarky. Ia melemparkan senyum ke arah Mita dengan diiringi perkataan terimakasih tanpa suara. Kemudian, dibalas Mita dengan senyum yang sperti seringaian sakng lebarnya.
659Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6cge6LwNA7
"Zar buka dong yang ini," ucap Mita memecahkan keheningan diantara mereka bertiga.
659Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJQKR2f5WZp
"Kamu dari tadi, nyuruh-nyuruh mulu."
659Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpGrwj3kZtt
Raut wajah Zarky yang suram semakin bertambah muram, nada perkataannya kepada Mita pun sinis. Tangannya yang berusaha membuka kado bergerak semrawutan. Membuat orang yang berada di sampingnya yakni Ara bergeser karena takut wajahnya terkena tangan Zarky.
659Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDxRGKt9pCB
"Baguskan kadonya, siapa dulu dong yang milih," cetus Mita dengan nada bangganya dan tangan yang terlipat di perutnya.
659Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ51kwCjRk8a
Ara merogoh saku kanan bajunya untuk mengambil handphonenya yang berdering. Di sana tertera nama Bunda Mita. Di notifikasi handphone Ara masuk sebuah chat yang mengatakan untuk segera menyuruh Mita pulang.
659Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOOZwWqtVV8
"Siapa sih yang nelpon? Kok gak diangkat."
659Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡia1LCV3NpV
"Ini Bunda kamu Mit, miscall. Beliau chat aku untuk nyuruh kamu cepetan pulang," ungkap Ara sambil melihat handphonenya.
659Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1ujCXeHbgx
"Oh iya, aku lupa bawa hp. Eh Ara temenin aku yuk pulangnya."
659Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDYLNWcEBSg
Mereka berdua pun pergi setelah berpamitan, meninggalkan Zarky yang termenung melihat kado pemberian Ara dan Mita.
659Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSH7xddnT9n
"Padahal aku berharap kado istimewa dari kamu, Ra. Tapi ... untuk tahu kesukaan aku aja kamu gak ngerti. Malah kayaknya Mita lebih paham tentang aku dibanding kamu, Ra. Thank a lot, Mita." Zarky tesenyum tipis sambil memegang kado pemberian dari Mita
659Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdASoqkbRmc
***
659Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNsTpBVUzZg
Sepanjang jalan menuju rumah, Mita terus melemparkan tatapan kesalnya ke samping. Ia sebal melihat melihat reaksi Zarky yang diam saja, tanpa ada niat untuk meneriaki Ara. Padahalkan harapannya tadi mereka berdua berantem, terus dia bisa ambil celah buat senatiasa bersama Zarky pujaan hatinya. Tapi, sayang kesempatan itu tak pernah ia dapatkan. Mungkin suatu hari nanti.
659Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡB8BbZPPYz4
"Ra... tadi beneran bunda suruh aku pulang? Tapi kok, ini pintu dikunci." Mita terus mencoba untuk membuka pintu depan rumahnya hingga akhirnya, dia berusaha untuk mencari kunci yang biasanya di letakan di dekat pot bunga.
659Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtiu4YHn0Jz
"Beneran Ta, coba ini kamu lihat." Ara berusaha menyakinkan Mita dengan menunjukan riwayat chatnya bersama Bunda.
659Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrgt2fclASN
"Iya aku percaya. Ini kunci kemana lagi, dicariin kok gak ada. Biasanya di sini nih."
659Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTD9GHNhLck
"Aku chat bunda ya Mit?" tanya Ara sambil mengetik di layar handphone tanpa menunggu persetujuan dari Mita.
659Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2AsD4xmaDD
"Coba di telpon aja. Lama kalau di chat," dumel Mita sambil memutar kedua bola matnya. Ara yang melihat hal itu hanya menghendikkan kedua bahunya.
659Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡu3a5L7OBZk
"Gak aktif."
659Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4Hz4ywkeUZ
"Terus aku harus nungguin di teras rumah dong. Tau gitu, tadi gak jadi pulang." Mita pun mendudukan dirinya di depan teras dengan tangan yang menompang dagu.
659Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJSsKRnpCHi
"Ya udah gini aja, kalo misal dalam waktu 30 menit bunda masih gak pulang ke rumah atau masih gak aktif handphonenya. Nanti kamu tungguin di rumah aku aja, gak ada siapa-siapa kok. Kamu kan jarang ke rumah aku." Ara paham mungkin Mita kesal pada Zarky karena tidak mengucapkan terimakasih sama sekali pada dia. Makanya Mita bersikap agak menyebalkan kepada dirinya.
659Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFNxNfO9fD5
"Iya Ra."
659Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡreGXRNBzTF
Mereka bedua berdiam diri di teras, keheningan pun menyelimuti keduanya. Tak ayal membuat Ara yang pada dasarnya ga bisa diam pun mencoba melkukan aktivitas lainnya, salah satunya dengan melakukan siaran langsung di aplikasi sosial medianya. Mita yang melihat hal tersebut, hanya berdecih dengan lirihan. "So cantik lu."
659Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDdsnlgX6FT
"Eh kamu bilang apa sih tadi ?" tanya Ara sambil mengakhiri livenya.
659Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiqksdclPsa
"So ngartis kamu Ra. Emang kamu punya fans gitu." Tawa bernada mengejek terdengar keras membahana di telinga Ara.
659Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6VrT7pBoYu
"Kamu lihat aja nanti followersku, itu pun kalo kamu punya sosmed." Rambut Ara yang panjang tergerai sengaja digibaskan ke arah samping hingga mengenai wajah lawan bicarnya.
659Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡO5aujWinQS
"Buntut kudamu gak ada akhlak... Ra ayolah kita ke rumahmu soalnya ini udah 30 menit gak ada kabar sama seklai dari Bunda."
659Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ29Iueqno2K
***
659Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtiJRhLxnPv
Benda kotak berwarna itu menjadi teman Mita selama Ara pergi untuk mandi, layar itu hanya menampilkan serial anak kecil yang mempunyai ciri khas tawa membuat penonton ikutan tertawa.
659Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOgNGzdSLPQ
"Bego bener dia," tunjuk Mita sambil tertawa terbahak-bahka sendiri. Hingga akhirnya decitan pintu depan menghentikan tawanya itu.
659Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡh78KqGp2rC
"Eh ada Mita... gimana sekolahnya baik kan." Usapan lembut pada kepalanya membuat Mita menoleh dan tersenyum riang ke arah seorang lelaki yang menjadi abangnya Ara.
659Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEUckgVS17v
"Baik dong, Bang. Sebentar lagi juga Mita bakaln masuk ke perguruan tinggi, Abang kemana aja sih? Kok gak nonggol-nonggol."
659Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvDeCfDWjrJ
"Kamunya aja yang jarang ke sini. Ara mana nih?"
659Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKqvkpu9tRT
"Mandi dia, masa ninggalin aku se diri di sini. Gini-gini aku ini tramu loh, Bang. "
659Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtm1eLRE6P7
"Masa ada tamu yang naikin kakinya ke kursi. Ya udah Abang ke atas dulu ya, mau simpan ini." Geraldi menunjuk tas yang dibawanya setelah me yimpan gawai miliknya ke meja.
659Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBHUHJEtAwj
"Ke sini lagi, ya Bambang."
659Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBRFHlUtl6b
"Yoi... tamu terhormat," teriak Geraldi sambil beranjak dari kursi.
659Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvhsR86TiOR
"Gandeng ih, tuh mulut di perbang aja. Polusi udara mulu." Mata Mita tertuju pada gawai yang bergetar menandakan ada orang yang menelpon.
659Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1j6MdQoNwG
"Ngepoin handphone orang gak dosakan ya..."
659Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡx5gc7BSvf1
Ketika ingin mengangkat panggilan itu, tiba-tba sebuah pesan masuk berisi ujaran kemesraan yang membuat Mita tersenyum geli. Tetapi, setelah mmbaca-baca riwayat chat terdahulu membuat Mita tersentak kaget dan juga merasa tercurangi. Hingga, membuatnya menscreenshoot chat tersebut dan mengirimkannya ke nomor miliknya.
659Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1NVjhOtIB8
and then Add to home screen.